Pages

21 Agustus 2010

Helm Standar Internasional (Snell, DOT) Vs SNI


Sejak 1 April 2010 Pemerintah memberlakukan Wajib memakai helm SNI untuk pengendara kendaraan bermotor roda 2 mengacu pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, setiap orang yang mengemudikan sepeda motor dan penumpang sepeda motor wajib mengenakan helm yang memenuhi SNI. Apabila tidak memenuhi ketentuan tersebut, maka pelanggar diancam sanksi pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000. Tanya kenapa?!

Yang jadi persoalan adalah adakah kriteria untuk SNI itu sendiri??, apakah standar tersebut berupa pengujian kekuatan dan ukuran standar ataukah hanya berupa emblem / emboss pada Helm semata?!, Perlu kita ketahui tidak semua Helm Import atau berstandarisasi Internasional SNELL dan DOT ber”Emboss”kan SNI, tetapi para pemakainya risau karena penerapan dilapangan, polisi hanya menilang para bikers yang tidak memakai Helm yang ber”emboss”kan SNI, apa keselamatan kita dijamin oleh emboss SNI?!?,saya menemukan banyak Helm Lokal Dilapangan yang ber”emboss”kan SNI tetapi memiliki kualitas yang jauh dibawah helm standarisasi SNELL dan DOT, dan dalam penerapan dilapangan, polisi akan mem”bebaskan” pemakai helm local ber”emboss” SNI dari jeratan UU No. 22 Tahun 2009.Wtf?!

Sekedar untuk perbandingan

Helm standar SNELL dan DOT

Bagi yang belum tahu, SNELL MEMORIAL FOUNDATION merupakan lembaga institusi standar independen yang tidak terikat pada regulasi Negara. Lembaga ini diakui memiliki standar tinggi dan didukung oleh banyak pabrikan helm kelas dunia. Bahkan SNELL melakukan pengujian lebih ketat dari standar pemerintah amerika. SNELL bahkan memiliki spesifikasi yang sangat spesifik meliputi tipe dan ukuran.
Beberapa merek Helm yang memiliki kualifikasi SNELL antara lain AGV, Arai, Astral-X, Astro-TR, Chaser, Classic-LE2, Classic/c, Condor, Corsair, GP-5X, Omni-J, Quantum-2, Rapide-Ov, X-Eleven, dan XR-1000

Salah satu lembaga sertifikasi helm lainnya adalah DOT. DOT merupakan singkatan dari Departement of Transportation di amerika dengan kode FMVSS 218. Helm yang memiliki stiker DOT adalah helm yang telah lulus uji produk yang dilakukan oleh NHTSA (National Highway Traffic Safety Association). Helm dengan stiker DOT banyak ditemukan di pasaran antara lain dengan merek KYT, MDS dan Lainnya

Sebetulnya helm dengan sertifikasi SNELL dan DOT merupakan sertifikasi yang diakui oleh International dan diadopsi oleh 50 negara besar di dunia diantaranya negara-negara Eropa, Amerika dan Jepang. Lantas apakah helm dengan standar SNI jauh lebih aman daripada standar SNELL atau DOT?

Helm Standar SNI

Sebelum kita berbicara lebih jauh,ada baiknya kita bahas standarisasi helm SNI. Sebetulnya undang-undang tidak menjelaskan secara rinci spesifikasi helm SNI, namun demikian ada patokan khusus helm SNI sbb (diambil dari blog diviarsa):

kualifikasi helm yang memenuhi aturan SNI adalah helm terbuka (open face) dan tertutup (full face). helm terbuka memiliki konstruksi bagian yang menutup kepala sampai dengan bagian leher dan menutup depan kuping, sedangkan full face memiliki bentuk helm yang menutup kepala atas, bagian leher dan bagian mulut.
helm yang standar harus memiliki tempurung, lapisan pelindung bagian dalam untuk menyerap energi benturan, pelindung muka, bantalan kenyamanan, lapisan pengaman, alat penahan, tali pemegang, penutup dagu, pet, penutup wajah bagian bawah, lubang ventilasi, lubang pendengaran, jaring helm, dan bidang dasar kepala

Apakah SNI lebih bagus dibanding SNELL / DOT?!?

Orang Indonesia sering menyebutkan ada harga ada rupa. Ini ternyata juga berlaku pada helm. Harga helm keluaran SNELL / DOT berbanding lurus dengan kualitas helmnya. Kalau penasaran dengan yang namanya harga helm intip deh list harga berikut (dianbil dari ducati monster) :
• Arai (4-8 juta)
• Airoh (1-3 juta)
• Agv (1-7 juta)
• Bieffe (2-5 juta)
• Caberg (4-8 juta)
• Dainesse (2-4 juta)
• Givi (1-3 juta)
• Nolan (2-6 juta)
• Rheos (2-3 juta)
• Shark (2-4 juta)
• Shoei (4-8 juta)
• Vemar (2-6 juta)
• Xlite (3-6 juta)

Nah bagaimana dengan harga helm ber SNI?
• BMC (95rb - 400rb)
• Hiu (65rb - 200rb)
dll.


Tips Memilih Helm

Ini ada beberapa tips untuk memilih helm dari ducatimonster (sebuah situs bikers sejati di Indonesia).

Selain sertifikasi dari Snell atau DOT, ada beberapa cara untuk mengetahui apakah helm tersebut berkualitas baik atau tidak. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
  • Memiliki ukuran proprosional - tidak terlalu besar atau sebaliknya
  • Tidak kopong - Bila di ketuk bagian batoknya tidak berbunyi nyaring
  • Tidak lentur - Helm di posisikan terbalik bila kedua sisinya ditekan tidak berubah bentuknya
  • Memiliki ketebalan stirofom sekitar 1 cm dan terdapat lapisan busa setebal 1 cm pada bagian depan
  • Jarak dari mulut pemakai dengan ujung helm sekitar 1-1.5 cm
  • Kaca helm tidak terlalu tipis, ketebalannya sekitar 2-3 mm
  • Terbuat dari bahan Plastik atau Karbon Kevlar
  • Helm yang baik tentunya berbeda dengan helm yang hanya menarik dari segi penampilanya. Kadang untuk mengetahui kualitas helm tersebut baru terlihat setelah dipakai.
  • Helm dengan ukuran yang pas, tidak terasa “oblak” saat di pakai
  • Suara kendaraan lain terdengar jelas meski kaca helm tertutup
  • Kaca helm tidak mudah mengembun maupun kemasukan angin
  • Ketika ventilasi helm dibuka hembusan angin masuk melalui lubang ventilasi tersebut.

1 comments:

  1. alhamdulillah yah sesuatu...
    helm saya masuk sertifikasi DOT...
    ^_^

    BalasHapus

mohon untuk mengisi komentar