Pages

01 September 2008

SAAT DEBUR OMBAK MEMBISU…

SAAT DEBUR OMBAK MEMBISU…

Liburan kali ini cukup hangat.Menyenangkan.Tumben mama menyuruhku ke sana Pukul 21.05 tepat ,pesawat mulai berlari meninggalkan panasnya langit Surabaya.Enggak sampai 10 menit pesawat mulai stabil di udara.Tapi aku masih merasa mual. Pingin muntah.Tapi… malu ah,sebelahku kan ada cowok cakepKulambaikan tangan,”Mbak,boleh minta kantongnya,saya gak menemukannya lagi di sini.”bisikku pelan.
“Oh,kantong kertas.Maaf saya ambilkan dulu.”
“Sttt,jangan keras-keras dong!”
“Maaf…”bisiknya lagi.Huh…cowok itu memandangku sambil tersenyum.Ya ampun,martabat turun nich…Tak tertahankan lagi dan…isi perutku keluar semua.Malunya aku.
“Gak pernah naik pesawat ya?” ledek cowok itu.
“Hei jangan sembarangan ya!Aku tuh emang lagi sakit!” aku berusaha membela diri tapi,entah kenapa hobi muntah
“Mbak, minta teh panas! “ kata cowok itu. “Nih minum biar perutmu hangat!Oh ya, lain kali jangan naik pesawat ,bis aja.Kalo muntah berisik tau.” Katanya tanpa ekspresi.
#
Airport sudah tampak sepi.Gak seramai di Juanda kalo malam.Terlihat satu taksii meluncur ke arahku,kulambaikan tanganku.
“Senggigi,Pak!” Ups, cowok tadi jalan ke arah taksi dan masuk.”Hei,ngapain kamu?”
“Ke Senggigi!”
“Kamu kan bisa cari taksi lain!”
“Kamu kan tau gak ada taksi lain.”jawabnya dingin.
“Bodo amat!”
“Jalan,Pak!”
#
Sudah lama aku gak ke tempat ini.Mama gak mengijinkan aku tinggal di sini menemani-
Nya.Mama mengurus hotel sendirian sejak papa meninggalkan kami.Jujur,aku rindu padanya.
“Hei, ngapain kamu turun di sini.”tanyaku jutek.
“Kamu sendiri?”
“Ini hotel mamaku!”
“Kalo gitu aku mau bermalam di sini!”Dia melangkan masuk lobby.
Kulihat dengan seksama mamaku dari pintu hotel.Mama tetap cantik,batinku.
“Hai,Mel sayang.Selamat datang di Lombok.” Mama menghampiriku di meja receptionist dan tersenyum pada kami.Maksudku,aku dan cowok menyebalkan itu.
“Saya temennya Mel.”katanya dan aku hanya bisa melotot sementara ia melihat ke arahku.
“Single?Mau superior room,duluxe atau junior suit?”tawar mamaku halus.
“Single bed,superior room untuk 2 minggu.”jawabnya.
“Ok,lantai 2 ya.Terima kasih.”
#
Sejak tadi malam aku belum bertemu dengannya lagi.Tapi,tadi pagi kulihat dia duduk di pantai.Sendiri.Sang fajar saja belum menyingsing.
“Hai!”sapaku saat aku menjumpainya di restoran di pinggir pantai,”Engg…boleh tau nama-mu?”
“Untuk apa?”
“Biar aku bisa panggil namamu.”jawabku.
“Kan di buku receptionist udah ada.”jawabnya sinis.Kuhembuskan napas panjang dan melangkah pergi.
“Andra…”teriaknya.
“Nice to meet you!”
#
Entah kenapa aku menganggap kelakuan Andra aneh banget…Tiap pagi aku pasti melihatnya di pantai.Selalu menghabiskan harinya di pantai.Tubuh yang bagus dengan kemeja putih melam- bai,matanya yang coklat menatap jauh debur ombak.Apa yang sedang dipikirkannya?,batinku.
“Aku sering liat kamu di sini.?”sapaku saat ku coba menghampirinya.
“Apa urusanmu?”dia tetap menatap ombak,”Aku kan udah bayar.”
“Maaf,tapi matamu itu menyimpan banyak masalah.Apa,kamu sedang lari dan-“
“Jaga mulutmu!”bentak Andra.
“Hei,kenapa sih kamu selalu sinis sama aku?Aku hanya ingin berteman!”
“Kalo aku gak mau jadi temenmu…gimana?”jawabnya .Lalu ia pergi membelah pasir.
#
Sore ini kulihat Andra sedang berbicara dengan seorang wanita di lobby.Cukup lama...dan berakhir dengan pertengkaran.Andra meninggalkan wanita itu dan berjalan menuju pantai. Kebi-asaan buruknya,meninggalkan lawan bicaranya..Buruk.
Kuberanikan langkahku mengikuti langkah kakinya,lalu duduk di pasir hangat.Lama dia ter-diam .Tapi akhirnya tumpah juga air matanya.Kupeluk dia erat.Menyembunyikan tangisnya.
Hingga surya tenggelam di dasar lautan..
“Maaf..gak seharusnya aku menangis.”Andra melepas pelukan.
“Apa kamu mau cerita sesuatu sama aku?Apa yang terjadi sebenarnya?”tanyaku, tapi Andra hanya menggelengkan kepala.
Dia aneh.Aneh banget.Gak banyak bicara.Misterius.Penuh teka-teki.Bahkan,dia gak mau kamarnya dibersihkan cleaning service.
#
Dan,pagi ini tepat 2 minggu dia di sini , aku gak melihatnya batang hidungnya di pantai.Aneh.Padahal biasanya tiada hari tanpa pantai.Tapi hari ini…
Aku mencoba mengetuk pintu kamarnya.Tak ada jawaban.Kubuka handle pintunya. Gak dikunci.Aku melangkah masuk.Ya Tuhan,dia sudah tergeletak di lantai.Tolong…
Seharian dia koma dan akhirnya…meninggal.Satu pesan terakhirnya,Andra ingin dimakamkan di Lombok.Tanah Sasak.Dan dia ingin agar aku mengunjunginya setiap hari ulang tahunnya.Hari ini juga mama datang untuk mengemasi barang-barang Andra.Kulihat sepucuk surat atas namaku.

Dear MEL
Jangan nangis.Aku tau kamu merindukanku.Saat kamu baca surat ini aku
pasti udah pergi.Sory kalau selama ini aku selalu bikin kamu sebel.Kare-
na aku SAYANG kamu.Supaya kamu benci aku.Agar kalau aku pergi kamu
gak nangisin aku.
Banyak rahasia terpendam..Kamu benar,aku memang lari dari masalah.Ma-
ma,yang selama ini menjadi tumpuan hidupku malah pergi dengan pria la-
in.Papa yang tak bisa berbuat apa-apa hanya bisa memandangi foto mama.
Sampai papa meninggal 2bulan yang lalu.
Dulu aku sering ke sini.Bersama keluarga.Menghabiskan liburan.Dan seka-
Rang aku harus meninggal tempat ini selamanya…Kelainan jantung bawaan
Membuat umurku pendek.Dan aku ingin menghabiskan waktuku di Senggigi
Bersama debur ombak,sapuan ombak,dan…bersamamu.
Oh ya Mel,kalo naik pesawat minum obat tidur ya.
AKU SAYANG KAMU,MEL.

Senggigi Beach Resort
ANDRA

# # #

by. TA2

0 comments:

Posting Komentar

mohon untuk mengisi komentar